close

Senin, 18 Maret 2019

Maurizio Sarri Kambing Hitamkan Pemain Untuk Kekalahan Chelsea

Maurizio Sarri Kambing Hitamkan Pemain Untuk Kekalahan Chelsea


Maurizio Sarri mencuci tangannya soal kekalahan Chelsea dari Everton pada laga Liga Inggris hari Minggu (17/3) dan malah menyalahkan para pemainnya.
Chelsea mengontrol pertandingan di babak pertama, menyia-nyiakan serangkaian peluang bagus, tetapi kecepatan mereka menurun setelah turun minum dan dikalahkan 2-0 berkat gol-gol dari Gylfi Sigurdsson dan Richarlison.
The Blues telah menyia-nyiakan peluang mereka untuk menekan pesaing mereka dalam perebutan posisi empat besar klasemen liga – semua tim pesaing untuk empat besar tidak bermain akhir pekan ini – membuat skuad asuhan Maurizio Sarri tertinggal tiga poin dari Arsenal di tempat keempat.
Harapan mereka untuk lolos ke Liga Champions musim depan semakin tipis, tetapi Maurizio Sarri menolak untuk disalahkan atas kekalahan yang mengecewakan.
Sebaliknya ia mempertanyakan mentalitas para pemainnya dan menegaskan bahwa mereka akan tetap kalah terlepas dari taktik apa yang ia gunakan.

Maurizio Sarri tidak mengerti kenapa Chelsea kalah

Ditanya mengapa mereka kalah, dia memberi tahu Sky Sports: “Saya tidak tahu. Pemain tidak tahu apa yang terjadi. Saat ini saya tidak bisa menjelaskan perubahan itu. Kami memainkan menurut pendapat saya paruh pertama terbaik musim ini. Kami seharusnya bisa mencetak empat atau lima gol. Tiba-tiba kami berhenti bermain. Itu sangat aneh.”
“Kami berhenti untuk bertahan, menyerang balik, untuk segalanya. Kami hanya melanjutkan pertandingan, saya pikir. Kami mengendalikan pertandingan. Kami bermain sangat baik dan perlu melanjutkan itu. Pada awal babak kedua kami tidak bermain. Ini aneh. Saya tidak bisa mengerti.”
“Secara taktik, jika Anda tidak bermain, Anda tidak bermain. Kami mengubah sistem permainan tetapi hasilnya sama saja. Ini sangat sulit tetapi saya pikir masalahnya adalah mental pemain. Jika Anda tiba-tiba memiliki masalah mental di lapangan, sistem dan taktik permainan tidak akan cukup.”
“Kami sebenarnya tidak kurang motivasi di seluruh pertandingan, kami memulai pertandingan dengan sangat baik dengan intensitas besar dan mental yang kuat, saya tidak tahu apa yang terjadi,” pungkas pelatih asal Italia tersebut.

Chelsea Manfaatkan Jeda Internasional untuk Depak Maurizio Sarri

Chelsea Manfaatkan Jeda Internasional untuk Depak Maurizio Sarri

Chelsea akan manfaatkan jeda internasional bulan ini untuk memecat Maurizio Sarri, usai skuad the Blues kalah di kandang Everton akhir pekan kemarin.
Pelatih Chelsea, Maurizio Sarri, memang sudah berada di bawah tekanan di klub London barat itu, setelah paruh kedua musim perdananya di Stamford Bridge yang mengecewakan. Terutama, setelah the Blues dikalahkan Manchester City, 0-6, beberapa waktu lalu.
Saat ini, Chelsea sedang berjuang untuk mencapai posisi empat besar di akhir musim Liga Premier kali ini. Tampaknya, Eden Hazard dan kawan-kawan akan menutup musim ini tanpa trofi, kecuali mereka berhasil memenangkan Liga Europa.
Maurizio Sarri yang sebelumnya mengasuh Napoli, baru diangkat sebagai pelatih di Stamford Bridge pada musim panas lalu. Prestasi tim itu cukup gemilang di awal kepelatihannya, bahkan di sepanjang paruh pertama musim ini. Namun, segalanya berubah di paruh ke dua.

Akan Jadi Langkah Cerdas The Blues

Menjelang awal musim ini, sesaat sebelum kedatangan Sarri, the Blues juga memecat pelatih asal Italia, Antonio Conte. Kini, pemilik klub Roman Abramovich dikabarkan akan gunakan jeda internasional bulan ini sebagai ruang untuk memecat Sarri dan datangkan manajer baru.
Menurut laporan the Express, itu bisa menjadi langkah cerdas bagi The Blues jika mereka persilahkan Sarri pergi sekarang. Apalagi belakangan muncul ‘kekacauan’ di sebagian besar musim ini di bawah asuhan manajer asal Italia berusia 60 tahun itu.
Rentetan kekalahan memalukan di bulan lalu, termasuk kandas di final Piala Liga walau penampilan the Blues saat itu mendapat pujian, dan kini mereka dipermalukan Everton 0-2 di Goodison Park. Tentu saja, ini menambah besar tekanan yang dirasakan Sarri.

Sarri Lebih Suka Salahkan Pemain

Namun, Sarri malah salahkan para pemainnya usai laga kontra Everton, bahkan menyebut mereka punya masalah mental dalam bertanding.
“Saya tidak tahu apa yang terjadi di babak kedua. Saya tidak bisa menjelaskannya, karena kami bermain bagus di babak pertama, bahkan itu laga tandang terbaik kami musim ini. Tapi, tiba-tiba saja kami seperti berhenti bermain,” tandas Sarri.

Pep Guardiola Ungkap Alasan Buang Pemain Muda Manchester City

Pep Guardiola Ungkap Alasan Buang Pemain Muda Manchester City

Pep Guardiola ungkap alasan Jadon Sancho tinggalkan Manchester City dan ia tidak yakin pemain Inggris itu bakal maju andai tetap tinggal di Etihad.
Pesepak bola berusia 18 tahun itu menolak sodoran kontrak The Citizens dan memilih berpetualang di Bundesliga pada Agustus 2017 dengan mahar sebesar Rp 151 miliar.
Pembelian tersebut terbilang efektif sebab Sancho tampil menjadi salah satu bintang muda Eropa dengan menyajikan delapan gol dan memberi 12 assist sehingga Dortmund berpeluang jadi juara Liga Jerman musim ini.
Bahkan di pertandingan terakhir, yaitu melawan Hertha Berlin, Sancho memberikan dua buah assist sehingga Der BVB bisa meraup tiga poin dan menyamai raihan poin Bayern Munchen di papan klasemen sementara Bundesliga.

Pep Guardiola bahagia Jadon Sancho maju usai tinggalkan Manchester City

Gareth Southgate selaku manajer tim nasional Inggris membuka pintu bagi Sancho untuk kompetisi final Nations League pada musim panas nanti.
Akan tetapi Pep Guardiola tidak yakin mulusnya perjalanan karir Jadon Sancho saat ini bisa terwujud andai ia tetap tinggal di Manchester City.
Eks juru taktik Die Roten dan Barcelona itu pun mengungkapkan alasan kenapa dirinya membuang sang pemain, meski ternyata saat ini FIFA menyelidiki adanya kemungkinan pelanggaran terhadap transfer Sancho.
“Sancho tidak ingin mengambil tantangan [untuk menembus tim utama di City] ini, sebuah kesempatan untuk membuktikan jika dia bisa sukses,” ucap Guardiola.
“Dia memutuskan untuk pindah ke sana [Jerman]. Jadi segalanya berjalan baik dan selamat atas apa yang ia lakukan saat ini.”
“Ia memberikan penampilan yang luar biasa. Dia bermain sangat baik musim ini. Apa yang bakal terjadi musim ini [andai dia tidak hengkang]? Saya tidak tahu.”
“Berkaitan dengan para pemain, segalanya tergantung mereka sendiri dan apa yang mereka lakukan di atas lapangan,” tegas Guardiola.

Arsenal Akan Tukar Dua Pemain Dengan Aaron Wan-Bissaka

Arsenal Akan Tukar Dua Pemain Dengan Aaron Wan-Bissaka

Arsenal mempertimbangkan untuk menukar dua pemainnya dengan bek kanan Crystal Palace, Aaron Wan-Bissaka.
Arsenal sedang mempertimbangkan untuk menggunakan Reiss Nelson atau Ainsley Maitland-Niles sebagai gula-gula dalam membujuk Crystal Palace menyerahkan Aaron Wan-Bissaka.
Wan-Bissaka tampil fantastis untuk Palace musim ini dan penampilannya yang mengesankan dilaporkan menarik minat sejumlah klub Liga Inggris termasuk Manchester United, Manchester City, dan Tottenham Hotspur.
Namun The Sun pada hari Minggu melaporkan bahwa pemandu bakat Meriam London Brian McDermott telah mengawasi situasi Wan-Bissaka dan The Gunners sangat ingin mendatangkan pemain berusia 21 tahun itu.
Palace melaporkan meminta biaya transfer 40 juta pound (752 miliar rupiah) tetapi The Gunners ingin menurunkan harga permintaan itu dengan menawarkan pemain mereka sebagai gantinya.
Nelson, yang saat ini dipinjamkan ke Hoffenheim, dilaporkan merupakan kandidat potensial. Saa halnya dengan halnya Maitland-Niles yang telah dimainkan sebagai bek kiri dan bek kanan untuk skuad asuhan Emery musim ini.
Laporan tersebut mengklaim bahwa tim rekrutmen The Gunners yakin bahwa Wan-Bissaka adalah pemain yang ingin mereka datangkan musim panas ini.
Sementara itu, Roy Hodgson mengakui minggu ini bahwa dia tidak terkejut setelah Wan-Bissaka gagal masuk skuad senior Timnas Inggris untuk jeda internasional yang akan datang.

Arsenal tidak ragukan kemampuan Aaron Wan-Bissaka

“Saya tidak terkejut (Wan-Bissaka gagal masuk Timnas Inggris), Saya tidak mengerti mengapa saya harus terkejut,” kata pelatih Crystal Palace, Hodgson.
“Dia dipilih untuk Timnas Inggris U-21 dimana itu merupakan kehormatan yang sangat, sangat besar.
“Bagus untuk mengetahui bahwa, membaca komentar Gareth (Southgate pelatih Timnas Inggris), dia jelas menyadari kehadiran Aaron Wan-Bissaka dan apa yang bisa dia lakukan.”
“Saya tidak berpikir Aaron, saya sendiri atau siapa pun di klub harus menanggapi spekulasi media mengenai pemain. Kami percaya padanya. Kami percaya ia memiliki masa depan yang sangat, sangat baik pada usia 21 tahun.”
“Pada usia itu, Anda memiliki banyak sekali waktu berkembang dan banyak waktu untuk bermain untuk Inggris di masa depan. Itu tidak berpengaruh pada kami (Crystal Palace) sama sekali.”

Nemanja Matic Peringatkan Arsenal, Spurs dan Chelsea Soal Empat Besar

Nemanja Matic Peringatkan Arsenal, Spurs dan Chelsea Soal Empat Besar

Nemanja Matic memperingatkan Arsenal, Chelsea dan Tottenham Hotspur bahwa musim Setan Merah sama sekali belum gagal di Liga Inggris.
Gelandang Manchester United itu mengatakan, mereka sekarang sepenuhnya fokus untuk mengamankan tempat kualifikasi Liga Champions setelah tersingkirnya Piala FA.
Gelandang asal Serbia, Nemanja Matic adalah bagian dari tim United yang bertanding melawan Wolverhampton Wanderers di Piala FA pada hari Minggu (17/3), dengan tim besutan Ole Gunnar Solskjaer kalah 2-1 saat bertandang ke Stadion Molineux.
Kekalahan United dari rival mereka di Premier League tersebut telah membuat banyak penggemar The Red Devils prihatin dan itu merupakan kekalahan kedua beruntun setelah penampilan yang sama-sama buruk dalam kekalahan 2-0 atas Arsenal di stadion Emirates.
Laga perempat final Liga Champions yang sulit melawan Barcelona membuat harapan Setan Merah untuk mendapatkan trofi musim ini semakin tipis tetapi mereka masih dalam persaingan untuk mendapatkan tempat di kompetisi antar klub elit Eropa untuk musim 2019/20.
Hanya empat poin yang memisahkan Spurs yang berada di posisi ketiga klasemen Liga Inggris dengan Chelsea yang berada di posisi keenam, dengan empat tim berlomba hanya untuk dua tempat di empat besar.
Dan Matic memperingatkan pesaing Setan Merah dalam perebutan tempat kualifikasi Liga Champions musim depan bahwa rekan setimnya tidak akan menyerah dalam perebutan posisi empat besar.
“Kami harus memberikan yang terbaik sekarang untuk mencapai empat besar. Kami akan memeberikan perlawanan yang sengit kepada pesaing kami,” kata Matic.
“Masih ada banyak laga yang harus dimainkan. Kami memiliki delapan pertandingan untuk dimainkan di Liga Inggris dan kami berjuang untuk finis empat besar. Kami juga masih bermain di Liga Champions juga. Kami akan melihat apa yang dapat kami lakukan dan berapa banyak kualitas yang kami miliki.”
“Chelsea, Arsenal dan Tottenham akan memberikan yang terbaik untuk berada di empat besar. Semua orang tahu itu. Jika Anda melihat dua bulan lalu, kami tertinggal 11 poin dari Chelsea dan sekarang kami berada dalam posisi yang jauh lebih baik.”

Nemanja Matic yakin Manchester United akan terus bangkit

“Kami memiliki delapan laga terakhir (di Liga Inggris) untuk dimainkan sehingga kami harus belajar dari ini.”
Solskjaer diperkirakan akan ditunjuk sebagai manajer permanen United setelah tampil mengesankan sebagai pelatih sementara dan Matic ingin ia dijadikan pelatih permanen meskipun The Red Devils telah mengalami dua kekalahan beruntun.
“Saya ingin Ole bertahan. Dia adalah manajer yang hebat, sangat positif dan klub akan memutuskan,” tandas gelandang United itu.
“Kami akan menganalisis permainan ini untuk melihat di mana kami membuat kesalahan dan melihat apa yang bisa kami lakukan dengan lebih baik. Saya yakin dia akan membalikkan situasi ini dan kami akan melakukan yang lebih baik.”
“Ketika Anda memenangkan 10 pertandingan itu sangat berarti karena itu tidak mudah. Kami telah kehilangan dua laga tandang terakhir atas Arsenal dan Wolves. Saya tidak membuat alasan tapi kami kalah dari dua tim yang bagus.”

Arsenal Ingin Duluan Amankan Bakat Gabriel Martinelli

Arsenal Ingin Duluan Amankan Bakat Gabriel Martinelli

Arsenal ingin duluan amankan bakat Gabriel Martinelli ke Liga Inggris. Mereka tidak ingin sang pemain direbut Crystal Palace dan Watford.
Daily Mail melaporkan jika Arsenal tertarik mengamankan jasa pemain berusia 17 tahun bernama Gabriel Martinelli. Ia merupakan pemain klub Brasil yang pernah trial di Manchester United dan Barcelona, Ituano.
Kubu Meriam London tahu jika buruan mereka tengah diamati oleh Watford dan Crystal Palace. Mereka tidak peduli meski tim sudah kebanyakan pemain bernomor 9 dengan keberadaan Pierre-Emerick Aubameyang dan Alexandre Lacazette.
Martinelli bisa menjadi aset jangka panjang The Gunners dan bisa saja menjadi bintang baru di masa mendatang. Ia juga main bagus di Ituano, dengan 8 gol di semua kompetisi. Awali karir sebagai pemain Futsal berseragam Corinthian, ia lompat ke kubu Ituano di tahun 2016.

Gabriel Martinelli mencuri perhatian Arsenal

Teken kontrak profesional pertama di tahun 2017, nyaris setahun sebelum menjadi pemain termuda yang bermain untuk klub dalam 100 tahun belakangan.
Yang membuat Meriam London kepincut, Martinelli merupakan striker yang cepat, penuh trik dan tidak mudah terpengaruh intimidasi suporter lawan. Jago cetak gol dan mudah meloloskan diri dari tekanan bek lawan.
Ia juga jago menggiring bola di area yang luas dan punya kemampuan sebagai pemain bertahan juga. Ia juga rajin mengoper bola untuk diri sendiri ke titik lari selanjutnya hingga membuat lawan kagum.
Ia sangat kuat saat menggunakan kaki kanan serta terkenal tenang dalam kondisi kemelut. Ia menjadi ancaman stabil untuk lini pertahanan lawan dalam setiap pertandingan.

Leicester City Nilai Brendan Rodgers Memberikan Angin Segar

Leicester City Nilai Brendan Rodgers Memberikan Angin Segar

Leicester City nilai Brendan Rodgers sudah memberikan angin segar kepada mereka di Liga Inggris. Kapten Wes Morgan memuji kualitas sang manajer.
Leicester City pelan tapi pasti mulai bangkit bersama Brendan Rodgers. Hal tersebut dipercaya betul oleh kapten tim mereka, Wes Morgan.
Morgan masuk sebagai pengganti saat Harry Maguire keluar. Ia cetak gol di menit-menit akhir untuk memastikan tim menang hingga membuatnya tidak menyesal teken kontrak tambahan waktu setahun di klub tersebut.
Ia mengaku tidak menyesal perpanjang kontrak di Leicester, terlebih setelah mendengar Rodgers memintanya langsung untuk bantuan mengangkat performa tim musim ini. Ia kagum dengan cara sang manajer yang antusias melatih sejak ia datang hingga memberikan angin segar pada tim.

Leicester City harus berikan Brendan Rodgers waktu untuk sukses

“Manajer sangat brilian! Dia sudah berbicara dengan saya sejak awal datang. Dia sangat suka bekerjasama dengan pemain-pemain berpengalaman. Saya sudah lama ada di klub ini dan dia ingin saya terus ada di sini. Saya ada di pihaknya!,” ujar Morgan dengan antusias.
“Pelatih sangat fantastis. Dia benar-benar udara segar yang kami perlukan selama ini. Dia sanggup berikan kami gaya dan identitas sesuai keinginan dirinya juga. Semuanya memang perlu waktu, tapi kami bisa sampai sejauh ini.”
“Dia punya ambisi yang sangat besar. Dia datang dan bisa langsung membaca potensi semua pemain. Ini tentang memastikan jika kami ada pada tujuan yang sama. Dia masih perlu waktu dan semua harus memberikannya,” pungkas sang pemain dengan terkagum-kagum.